Sejatinya, antara Kata dan Kumite mendapat porsi latihan yang sama. Karena kedua materi itu adalah kurikulum utama setelah Kihon yang satu sama lain saling berkaitan.
Fenomenanya, ada sebagian Karateka yang lebih menyenangi latihan Kata saja, sebagian lagi lebih suka berlatih kumite. Sehingga jika ia seorang atlet, akan terkotak menjadi kategori atlet Kata dan kategori atlet Kumite.
Jika dianalogikan dengan pelajaran di sekolah, ada pelajaran membaca dan berhitung. Mana yang lebih penting di antara kedua mata pelajaran tersebut? Jelas, keduanya penting.
Nah, demikian pula Kata dan Kumite. Akan timpang jika hanya salah satu yang dipelajari. Dan bagaimana pula jika nanti melatih para kohai? Sementara kita hanya mahir Kumite, tak dinyana para kohai bertanya tentang Kata. Demikian pula sebaliknya, pelatih yang mahir Kata akan bingung ditanya tentang Kumite.
Terlepas bagus tidaknya gerakan Kata kita dan hebat tidaknya teknik Kumite kita, yang jelas kedua materi itu harus dipelajari. Jika tekun dilatih, adalah hal yang mungkin kita bisa menguasai keduanya sekaligus.
Banyak Karateka tersohor yang memiliki kemampuan Kata dan Kumite sama baiknya. Contoh, Hirokazu Kanazawa, yang merupakan orang pertama menjuarai turnamen Karate di Jepang. Pendiri SKIF ini dua tahun berturut-turut menyandang jawara Kata dan Kumite saat pertama kali pertandingan Karate diadakan JKA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar